Terhitung pendatang baru di industri perbankan khususnya di wilayah Kabupaten Buleleng, Koperasi Luwih terbukti mampu tumbuh positif, baik dari segi aset simpanan dan pinjaman. Bahkan pada saat krisis multidimensi muncul akibat adanya pandemi Covid-19, koperasi jasa atau kopjas ini tetap bisa menyalurkan produk pinjaman kepada para anggota di tengah stagnansi ekonomi. Serta mencatatkan pertumbuhan modal yang memuaskan.
Kadek Supardi Arini, SE atau lebih akrab di sapa Arini selaku Manajer Koperasi Luwih mengungkapkan bahwa pertumbuhan positif ini tidak terlepas dari peran anggota dan masyarakat calon anggota dalam memanfaatkan produk-produk yang ada di koperasi tersebut. Koperasi Luwih menawarkan berbagai produk seperti Simpanan Harian, Simpanan Hari Raya, Simpanan Berjangka, Pinjaman Modal Kerja dan Layanan Payment Point Online Banking (PPOB). “Koperasi Luwih selama ini memberikan asas manfaat, juga berperan aktif dalam peningkatan kesejahteraan anggota. Hal itu sesuai dengan prinsip koperasi dari, oleh dan untuk anggota,” ungkap Arini.
Lanjut, perempuan yang memiliki latar belakang karir di perbankan ini menjelaskan bahwa Koperasi Luwih juga berberan aktif dalam membantu untuk memasarkan produk-produk para anggotanya. Mengingat sebagian besar anggota yang mendapat bantuan pembiayaan kredit datang dari sektor non formal atau pun UMKM. Seperti produk kopi, minyak kelapa organik, perhiasan manik-manik dan kain tenun. Hal ini sejalan pula dengan misi para pengurus Koperasi Luwih yakni untuk menstimulasi bertumbuhnya UMKM sehingga nantinya dapat berefek positif terhadap perekonomian masyarakat secara umum.
Tentunya keberhasilan yang dicapai tak terlepas dari peran strategi yang bertujuan menarik minat masyarakat dalam memanfaatkan layanan dan produk di Koperasi Luwih. Arini mengatakan pihaknya menawarkan layanan pembiayaan modal meningkatkan usaha anggota yang banyak bergerak di sektor perkebunan maupun perdagangan, dengan keunggulan yaitu proses yang cepat dan efisien. Apabila persyaratan yang diperlukan sudah dapat dipenuhi, maka pinjaman sudah dapat diperoleh anggota hanya dalam waktu satu hari. Selain itu bunga yang ditawarkan termasuk kompetitif dibanding Lembaga perbankan lainnya.
“Jika usaha anggota maju akan berimbas positif terhadap perkembangan Koperasi Luwih,” imbuh perempuan kelahiran Singaraja, 9 Februari 1984 ini.
Arini mengungkapkan pihaknya pertama kali menginisiasi lahirnya Koperasi Luwih bersama beberapa pendiri lainnya di tahun 2019, kemudian tak lama setelahnya harus menghadapi tantangan pandemi covid-19. Bersyukur pihaknya mampu melewati badai tantangan tersebut. Namun dengan adanya tantangan di masa pandemi, justru memunculkan semangat untuk meningkatkan pelayanan. Salah satunya dengan mulai merambah layanan berbasis digital guna semakin memudahkan para anggota mengakses layanan keuangan di Koperasi Luwih. Dari segi pemasaran juga terus diperluas salah satunya dengan memanfaatkan media sosial.
Terakhir, Arini menuturkan harapannya agar ke depan Lembaga perbankan berbasis kerakyatan seperti koperasi dapat lebih berkembang. Khususnya Koperasi Luwih yang kini telah mendapat kepercayaan dari 125 orang anggota dan sekitar lebih dari 200 calon anggota.