Diguncang gempa berkekuatan magnitudo 4,8 dan 4,7 yang terpusat di Timur Laut Karangasem membuat warga panik hingga berhamburan keluar rumah. Beberapa warga menggendong anaknya untuk menyelamatkan diri, bahkan ada juga yang mengaku sedang mandi ikut panik sehingga hanya memakai handuk saja saat ke luar rumah.
I Putu Eka Parananda salah seorang warga yang tinggal di Lingkungan Pesagi, Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten Karangasem mengaku panik begitu terjadinya gempa. Bahkan saking paniknya ia tidak sempat memakai pakaian saat keluar rumah.
“Saya panik, yang pertama saya selamat anak saya yang masih kecil dan langsung saya bawa ke luar rumah untuk menyelamatkan diri,” kata Eka, Selasa (13/12/2022).
Berdasarkan pantauan, seluruh masyarakat yang tinggal di Lingkungan Pesagi semuanya keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Ada yang menggendong balita sampai ada yang keluar rumah hanya menggunakan handuk saja karena kebetulan sedang mandi.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Karangasem I Putu Eka Putra Tirtana mengatakan bahwa ada dua kali gempa yang mengguncang wilayah Kabupaten Karangasem, yang pertama berkekuatan M 4,8 kemudian disusul dengan kekuatan M 4,7
“Sampai saat ini kita belum menerima laporan adanya dampak gempa, tapi kita masih terus melakukan koordinasi dengan pihak Kepala Desa. Tapi saya harap kepada masyarakat agar jangan panik berlebihan dan mencari tempat aman untuk sementara,” ungkap Eka Tirtana.
Berdasarkan data dari BMKG Bali, total 10 gempa bumi mengguncang Karangasem sejak pukul 17.56 Wita hingga pukul 19.52 Wita masih melaporkan gempa susulan yang berpusat di Karangasem dengan total 24 kali gempa.
Plt. Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan tertulis menjelaskan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,1. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,29° LS; 115,62° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 1 Km arah Timur Kubu, Karangasem, Bali pada kedalaman 30 Km.
“Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores (Flores back arc thrust). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” jelasnya, Selasa (13/12/2022). (Sumber: detik)