Satu lagi lini usaha yang ternyata masih sangat bergeliat di masa pandemi. Kali ini kabar baik datang dari sektor perikanan, khususnya usaha penjualan ikan hias. Salah satunya yang tengah meroket selama masa pandemi ini adalah CV. Sahyadi Aquatic. Mengandalkan strategi pemasaran menggunakan media sosial, siapa sangka UMKM yang berada di salah satu desa di Bali Utara ini telah berhasil membidik market luar negeri. Secara rutin perusahaan yang digawangi Ma’ruf Hidayat dan Muhammad Sahyan ini mengirim pesanan ikan hias ke beberapa negara di dunia.
Pandemi Covid-19 membuat aktivitas masyarakat berubah. Kondisi yang tidak memungkinkan untuk keluar rumah membuat masyarakat mencari cara agar tidak bosan selama pembatasan sosial. Berbagai macam hobi pun kembali digalakkan, misalnya hobi memelihara ikan hias. Permintaan terhadap ikan hias terus meningkat menjadikan usaha penjualan ikan hias sebagai peluang bisnis yang cukup menjanjikan dengan untung besar.
Penjual ikan hias dapat dengan mudah dijumpai di wilayah perkotaan. Sebut saja di wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung yang memiliki jumlah penggemar ikan hias yang tinggi. Namun tidak banyak yang tahu bahwa salah satu daerah penghasil ikan hias berkualitas baik ada di desa nan jauh di Bali Utara. Tepatnya di Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Adalah CV. Sahyadi Aquatic sebagai salah satu penyedia ikan hias dalam berbagai jenis spesies dan warna.
Jika mengunjungi fasilitas penangkaran ikan CV. Sahyadi Aquatic, Anda akan melihat deretan akuarium berbahan kaca yang diisi dengan berbagai jenis ikan hias. Penampilan ikan-ikan cantik dari berbagai variasi ukuran dan warna pastinya menarik para penghobi ikan hias untuk membawa pulang ikan-ikan tersebut. Ma’ruf Hidayat dan Muhammad Sahyan selaku pengelola CV. Sahyadi Aquatic mengatakan bahwa awalnya peminat ikan-ikan mereka hanya datang dari wilayah Bali Selatan seperti Denpasar, Badung dan Gianyar. Lantaran ikan hias dari wilayah perairan utara Bali lebih bervariasi dan secara estetika lebih unggul.
Namun sejak pandemi Covid-19 melanda, Ma’ruf Hidayat dan Muhammad Sahyan justru mulai kebanjiran orderan dari luar negeri. Tak disangka keputusan untuk meningkatkan pemasaran di media sosial justru membuka pintu kesempatan menembus pasar ekspor. Melalui strategi branding pada online marketing, banyak pecinta ikan hias internasional mulai melirik koleksi ikan mereka. Maaruh Hidayat dan Muhammad Sahyan mengatakan negara tujuan ekspor pertama kali adalah Kanada.
“Kala mendapatkan konsumen secara perdana dari luar negeri, kami berdua diminta untuk menunjukkan keadaan gudang kami melalui sambungan telepon video,” ungkap Ma’ruf Hidayat dan Muhammad Sahyan yang memiliki relasi sebagai paman dan keponakan ini.
Menurut mereka, tidak ada kesulitan berarti saat berkomunikasi dengan klien dari luar negeri. Selain telah memiliki dasar berbahasa asing mereka juga dibantu dengan fitur alih bahasa yang ada internet. Kendala yang ada justru pada saat pengiriman karena biaya kargo ke luar negeri relatif tinggi apalagi sejak masa pandemi aturan pengiriman juga semakin diperketat.
Sebagai pengusaha lokal yang ikut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi di daerahnya, Ma’ruf Hidayat dan Muhammad Sahyan berharap agar pemerintah dapat mendukung secara penuh pada bisnis ikan hias ini. Melihat prospeknya yang sangat menjanjikan, lini bisnis di indutri marineculture ini perlu digarap lagi melalui pembuatan regulasi yang dapat mendukung pemberdayaan pengusaha lokal.